Kerjasama baru antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indonesia dan Australia Awards Scholarship (AAS) menambah 50 kuota beasiswa bagi mahasiswa Indonesia, meskipun Australia sedang mengambil langkah untuk membatasi jumlah mahasiswa internasional di tengah meningkatnya tekanan politik terkait imigrasi.
Pemerintah Australia telah memperkuat kerjasama pendidikan bilateral dengan Indonesia melalui pengenalan program beasiswa perguruan tinggi baru pada 28 Agustus 2024, meskipun negara tersebut sedang berusaha untuk membatasi populasi mahasiswa internasional akibat meningkatnya isu politik terkait imigrasi. Kerjasama baru antara LPDP Indonesia dan Australia Awards Scholarship (AAS) ini memberikan kesempatan bagi 50 penerima dari Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas “kelas dunia” di Australia tahun depan.
AAS telah berjalan selama lebih dari 70 tahun di Indonesia dan telah melahirkan sekitar 13.000 alumni lokal. LPDP menyatakan bahwa penambahan 50 kuota tersebut disepakati melalui negosiasi “jalur khusus” dan merupakan bagian eksklusif dari kuota nasional Canberra untuk mahasiswa internasional.
Program baru LPDP-AAS ini merupakan kelanjutan dari pertemuan tahun lalu antara Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang ditujukan untuk mahasiswa berprestasi yang tertarik untuk mendalami bidang-bidang tertentu, termasuk ekonomi biru, energi hijau, serta teknologi digital dan informasi.