Saturday, July 27th, 2024

Elon Musk Ancam Keluar dari Kesepakatan Pembelian Twitter

Elon Musk pada Senin (6/6) mengancam akan meninggalkan kesepakatan soal rencana pembelian Twitter (TWTR). Dalam ancaman itu, ia juga secara terbuka menuduh perusahaan media sosial itu melanggar perjanjian merger dengan tidak memberikan data yang dia minta soal spam dan akun palsu.

Dalam sebuah surat kepada kepala hukum, kebijakan, dan kepercayaan Twitter Vijaya Gadde, Musk menuduh Twitter secara aktif menolak dan menggagalkan haknya atas informasi sebagaimana sudah digariskan oleh kesepakatan rencana pembelian perusahaan itu.

“Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger dan Mr Musk memiliki semua hak yang dihasilkan darinya, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger,” tulis seorang pengacara yang mewakili Musk kepada perusahaan seperti dikutip dari CNN.com, Senin (6/6).

Twitter tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari surat itu. Yang pasti, akibat ancaman Musk itu, saham Twitter turun 5 persen pada awal perdagangan awal pekan ini. Bahkan sebelum ancaman dilayangkan Musk, saham Twitter diperdagangkan jauh di bawah tawaran pembelian sebesar US$54,20 per saham yang diajukan CEO Tesla tersebut.